MEDIABUMNCOM, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau (BRI) menerapkan 6 strategi agar dapat terus konsisten dan berkelanjutan mempertahankan kinerja tetap kinclong ke depan. Pencapaian tersebut diraih seiring dengan torehan kinerja keuangan dan bisnis BRI yang solid sepanjang semester I tahun 2022, kendati ekonomi dibayangi ketidakpastian akibat pandemi dan krisis global.
MENDONGKRAKEKSPOR MELALUI FURNITURE ROTAN BUATAN TANGAN April 2020 Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional strategi untuk meningkatkan industri kerajinan rotan ini. Dalam edisi Edisi April 2020 Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Dari Tabel 2.3 dapat terlihat bahwa negara-negara pengekspor produk HS 460193 Plaits
JAKARTA- Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat nilai ekspor produk kerajinan Indonesia ke Jepang mencapai 10,32 juta dolar AS pada Januari-Mei 2021. Hal ini menjadi angin segar khususnya bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) di tengah pandemi. "Produk kerajinan tangan Indonesia seperti topi renda dan penutup kepala lainnya sangat digemari publik Jepang," kata Direktur Kerja Sama Pengembangan
Agrofarmco.id-Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA) berupaya lebih keras meningkatkan pangsa pasar fesyen dan dan kerajinan tangan (handicraft) di Amerika Serikat (AS), khususnya di tengah pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 ini telah menyebabkan penurunan nilai impor AS dari beberapa negara mitranya, termasuk Indonesia.
. Kementerian Perdagangan terus berupaya meningkatkan ekspor produk kerajinan tangan ke pasar Jepang. Periode Januari–Mei 2021, ekspor kerajinan tangan ke negeri Sakura itu menembus angka US$ 10,32 juta. Di tengah pandemi, capaian ini memberi angin segar bagi pelaku usaha khususnya UKM Indonesia. Demikian ditegaskan Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan di Jakarta, Selasa 6/7/2021. Menurutnya, produk kerajinan tangan Indonesia seperti topi renda dan penutup kepala lainnya lace hats and other headgear sangat digemari publik Jepang. Dalam periode Januari–Mei 2021, nilai ekspornya mencapai US$ 4,15 juta. Beberapa kerajinan juga cukup memberi optimisme, seperti bingkai kayu wooden frame sebesar US$ 2,18 juta, keranjang rotan rattan basketwork sebesar US$ 562 ribu, keranjang anyaman berbahan nabati vegetable material basketwork sebesar US$ 435 ribu; dan wig sintetis synthetic wigs sebesar US$ 423 ribu. Untuk memperkuat kinerja ekspor kerajinan tangan ke Jepang, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Ditjen PEN menggandeng Japan External Trade Oranization JETRO mengadakan seminar web webinar bertema "Mendorong Ekspor Produk Kerajinan Tangan ke Pasar Jepang” beberapa waktu lalu 30/6/2021. Hadir sebagai pembicara yaitu CEO dari PT Kasana International Kreatif, Yoshio Yokobori. Pembicara ini juga merupakan importir untuk produk kerajinan tangan Asia ke pasar Jepang. “Kemendag dan JETRO berharap melalui kegiatan ini para pelaku usaha kerajinan tangan dapat menangkap informasi mengenai tren referensi konsumen, regulasi, serta standar produk. Para pelaku usaha dapat menggunakan informasi tersebut dalam menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran untuk memasuki pasar Jepang. Tentunya juga didukung dengan promosi yang baik,” kata Marolop. Menurut Marolop, webinar ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas capacity building pelaku UKM kerajinan tangan Indonesia dalam merencanakan strategi pemasaran produk ke pasar Jepang, khususnya di saat pandemi seperti saat ini. “Pemerintah dan pelaku usaha perlu bekerja sama agar ekspor dapat terus meningkat dan surplus neraca perdagangan dapat terus ditingkatkan,” tambah Marolop. Dalam webinar tersebut, terungkap banyak peluang produk ekspor ke Jepang seperti fesyen. Indonesia rutin mengekspor topi renda dan penutup kepala lainnya, wig sintetis synthetic wigs dan wigs, janggut palsu false beards, alis dan bulumata palsu dari rambut manusia eyebrows and eyelashes of human hair. Editor Eva Martha Rahayu
Jakarta - Produksi kriya atau kerajinan tangan merupakan penyerap tenaga kerja yang besar bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Modal awal yang kecil, jam kerja yang fleksibel, kemudahan untuk bekerja dari rumah, dan kebebasan mengelola usaha menjadi daya tarik yang menyebabkan jumlah Usaha Kecil Menengah UKM di bidang kerajinan tangan terus bertambah. Selama ini, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM telah bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Dekranas melakukan berbagai upaya pendanaan dan pembinaan untuk mendorong daya saing UKM. Tetapi peranan produksi kriya di Indonesia terhadap ekspor secara keseluruhan ternyata belum signifikan. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada 2018 ekspor Indonesia masih didominasi oleh hasil sumber daya alam seperti bahan bakar migas, besi dan baja, hingga bubur beberapa produk kerajinan tangan Indonesia seperti batik, mebel, dan rotan telah cukup terkenal di dunia, hingga saat ini produk kerajinan tangan dari negara-negara Asia lainnya seperti Hong Kong dan China jauh lebih menguasai pasaran global. Masih MinimalTerlepas dari bantuan berupa dana bergulir dan pembinaan yang rutin dilakukan setiap tahunnya, pertumbuhan UKM di bidang kerajinan tangan masih minimal. Performanya di kancah global masih kalah dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini. Pertama, harga yang terlalu tinggi bahkan untuk ukuran global. Sebuah penelitian yang dikeluarkan oleh United States Agency International Development USAID tentang kerajinan tangan yang memimpin di pasar Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Karibia pada 2006 mengungkapkan bahwa produk kriya dari China memimpin pasar dikarenakan kuantitas yang banyak dan harganya yang murah. Hal yang sebaliknya merupakan kerajinan tangan dari Indonesia. Kerajinan tangan Indonesia yang populer di dunia kebanyakan berupa karya seni batik, tenun, ukiran, dan pahatan yang membutuhkan waktu pembuatan yang lama serta skill dan ketelitian yang tinggi. Kualitas yang mumpuni dan jenis kerajinan yang one-of-a-kind seperti itulah yang menyebabkan harga kerajinan tangan dari Indonesia dibandrol dengan harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengan produk kerajinan tangan dari negara seperti China dan Hong Kong yang diproduksi massal dan dijual dengan harga murah. Tetapi, apakah harga produk yang tinggi itu dibarengi dengan peningkatan kualitas barang? Masih dari penelitian yang sama, USAID menyampaikan bahwa meskipun harganya terus naik, kualitas dan model kerajinan tangan dari Indonesia tidak ada perubahan yang berarti. Selain itu, tidak semua peminat karya seni sanggup untuk membeli banyak barang-barang handmade dengan harga yang minimnya pengetahuan pelaku UKM mengenai pasar global. Kurangnya kemampuan untuk melakukan riset pasar, modal yang tidak mencukupi, hingga language barrier seringkali menjadi hambatan yang menyulitkan pelaku UKM memasarkan produknya di pasar global. Butuh kemampuan dan dedikasi waktu untuk memahami minat konsumen dan tidak semua pelaku UKM memiliki hal ini. Modal yang dibutuhkan untuk mempromosikan produk hasil karya Indonesia ke luar negeri pun tentunya tidak kecil jumlahnya. Akibatnya, banyak pelaku UKM yang menjual produknya dengan harga rendah pada para broker yang memiliki modal dan akses ke pasar global. Broker inilah yang kemudian mengeruk keuntungan besar, alih-alih pelaku UKM itu sendiri. Lambat laun, praktik ini bisa mematikan industri kerajinan tangan TeknologiPada zaman yang serba terhubung dengan teknologi seperti saat ini, strategi utama yang dapat diambil pemerintah adalah turut memanfaatkan teknologi untuk mendorong perkembangan sektor industri kerajinan untuk meningkatkan kemampuan UKM menembus ke pasar global, pemerintah dapat membuat marketplace khusus produsen. Amerika Serikat sudah memiliki marketplace sejenis dengan nama Etsy, di mana seseorang dapat menjual barang buatan tangan mereka via online secara global. Dari sini, pemerintah dapat meningkatkannya selevel lebih tinggi, yaitu dengan menggandeng yayasan khusus member pengrajin. Contoh yayasan seperti ini adalah Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia ASEPHI. Mengapa harus yayasan khusus member pengrajin? Bekerja sama dengan yayasan dapat berperan sekaligus sebagai sistem kurasi seller di marketplace. Yayasan pengrajin pasti akan melakukan serangkaian uji standar kualitas sebelum menerima pengrajin menjadi member-nya. Hal ini tentunya akan membantu pemerintah memastikan hanya barang-barang berkualitas yang didagangkan di marketplace nantinya. Selain itu, pendirian marketplace khusus pengrajin ini juga akan mengurangi peran broker dan meningkatkan peran aktif pelaku UKM secara langsung di pasar konsumen. Lebih lagi, jika pelaku UKM berinteraksi langsung dengan konsumen melalui marketplace, bukan melalui broker, maka pelaku UKM akan lebih memahami minat dan standar harga konsumennya. Hal-hal ini seharusnya dapat meningkatkan daya jual kerajinan tangan Indonesia tidak hanya di pasar global tetapi juga di pasar untuk mengatasi permasalahan harga yang dianggap kurang dapat bersaing dengan kerajinan tangan dari negara lain, riset pasar dan harga bahan pokok dapat menjadi kuncinya. Ketika banyak pelaku UKM yang minim pengetahuan mengenai pasar dan harga bahan pokok, di sinilah pemerintah dapat turun tangan dengan melakukan riset yang menyeluruh. Dengan tersedianya riset resmi dari pemerintah untuk dimanfaatkan oleh para pelaku UKM, diharapkan biaya produksi dan harga jual akan menurun, dan pelaku UKM juga akan lebih memahami minat pasar yang ingin dituju dan menyesuaikan produksinya..Indonesia adalah salah satu negara dengan ragam budaya dan kesenian terbanyak di dunia, sudah sewajarnya jika pemerintah memanfaatkan kekayaan ini untuk kesejahteraan bangsa yang sebaik-baiknya. Namun, faktanya masih diperlukan perhatian lebih dari pemerintah untuk membantu mengembangkan ekspor kerajinan tangan yang saat ini produksinya masih didominasi oleh pelaku UKM. Dengan adanya langkah-langkah strategis yang diambil pemerintah nantinya, diharapkan akan membuka jalan bagi para pelaku UKM untuk tembus ke pasar global; mempopulerkan karya seni dan kerajinan tangan khas Indonesia, sekaligus meningkatkan penerimaan ekspor negara dari sektor industri kerajinan tangan. mmu/mmu
Jakarta - DKI Jakarta saat ini terpilih sebagai ikon penyelenggaraan pameran The 21st Jakarta International Handicraft Trade Fair Inacraft 2019. Pameran tersebut menampilkan berbagai macam produk kerajinan tangan yang berasal dari seluruh daerah di Ketua Umum II Bidang Kerja Sama Kelembagaan dan Promosi Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia ASEPHI Gusmardi Bustomi mengatakan angka tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun."Untuk tahun ini kita targetkan peningkatan menjadi US$ 1,3 miliar," kata Bustomi di JCC, Jakarta, Rabu 24/4/2019. Bustomi menceritakan, nilai ekspor produk handicraft atau kerajinan tangan pada tahun 1999 mencapai sekitar US$ 300 juta. Pada tahun 2018, nilai tersebut melonjak hingga empat kali lipat menjadi US$ 1,2 mengatakan, akan mengandalkan produk kerajinan tangan dengan bahan dasar seperti batu-batuan, kayu, rotan, hingga tekstil demi merealisasikan target ekspor di tahun dia mengaku akan memanfaatkan INACRAFT sebagai ajang promosi produk-produk asli Indonesia kepada dunia. Pasalnya, hingga saat ini sudah ada orang pembeli yang terdaftar pada acara pameran produk kerajinan tangan ini berlangsung selama lima hari mulai 24-28 April 2018. "Jumlah pengunjung tahun ini ditarget 200 ribu orang, tahun lalu 165 ribu orang. Jumlah pembeli dari luar negeri yang terdaftar sampai saat ini orang luar negeri dari 60 negara," ujar kata Bustomi, target transaksi selama penyelenggaraan pameran INACRAFT tahun 2019 sebesar Rp 140-146 miliar. Pameran yang berlangsung di JCC, Senayan, Jakarta Barat ini terdapat booth yang diisi oleh perusahaan atau pelaku usaha. hek/eds
peningkatan ekspor kerajinan tangan dapat ditempuh Pemerintah melalui1. peningkatan ekspor kerajinan tangan dapat ditempuh Pemerintah melalui2. peningkatan ekspor kerajinan tangan dapat ditempuh pemerintah melalui​3. 1. Peningkatan ekspor kerajinan tangan dapat ditempuh pemerintah melalui...a. kebijakan dumpingb. menaikkan bea eksporc. membatasi produk impord. pemberian subsidi ekspor​ 1. peningkatan ekspor kerajinan tangan dapat ditempuh Pemerintah melalui meningkatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan kecintaan budaya bangsa 2. peningkatan ekspor kerajinan tangan dapat ditempuh pemerintah melalui​Melalui pasar bebas, maaf kalo salahMelalui perdangan bebas free trade Machigatte itara mōshiwakearimasen 3. 1. Peningkatan ekspor kerajinan tangan dapat ditempuh pemerintah melalui...a. kebijakan dumpingb. menaikkan bea eksporc. membatasi produk impord. pemberian subsidi ekspor​JawabanC. Membatasi produk imporPenjelasanhanya itu yang saya ketahui, kurang lebihnya mohon maaf dan seperti biasa Terkait
peningkatan ekspor kerajinan tangan dapat ditempuh pemerintah melalui